Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang
manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang
dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen
produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses
produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Kegiatan dalam Manajemen Produksi yang Memikirkan Pelestarian Lingkungan dengan Mengurangi Efek Polusi
Produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang
sifatnya mengarah pada pencegahan dan terpadu untuk diterapkan pada seluruh
siklus produksi. Produksi bersih merupakan sebuah strategi pengelolaan
lingkungan yang bersifat preventif atau pencegahan dan terpadu yang perlu
diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk
dengan tujuan mengurangi risiko terhadap manusia dan
lingkungan.
Ø
Amerika Serikat memberlakukan
undang-undang mengenai penyertaan laporan Analisis Dampak Lingkungan untuk
proyek-proyek besar berlaku 1 Januari 1969, yaitu National Environtmental
Policy Act ( NEPA ), yang merupakan reaksi atas kerusakan lingkungan
akibat pencemaran pestisida, limbah industri, rusaknya habitat tumbuhan dan
hewan langkah.
Ø
Indonesia memberlakukan
undang-undang No. 4 Tahun 182 tentang Ketentuan-Ketentuan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Pelaksanaannya diatur Peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1986
yang berlaku 5 Juni 1987.
Ø
Tahun 1994 diterbitkan keputusan
Mentri Negara Lingkungan Hidup, yaitu KEP-12/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UPL). Kemudian terbit lagi Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dilanjutkan dengan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999
tetang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Jenis rencana usaha dan
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL diputuskan oleh Mentri
Lingkungan Hidup pada PP No. 17 Tahun 2001.
Ø
Masyarakat dunia telah memikirkan
secara bersamaan mengenai isu kerusakan lingkungan hidup pada Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Manusia dan Lingkungan di Stockholm tahun 1972. Pada tahun
1992 di Rio de Janeiro dilakukan KTT Bumi yang berisi tentang lingkungan dan
pembangunan, dimana kerusakan lingkungan disebabkan pembangunan yang tidak
berkelanjutan. Kemudian pada tahun 2002 dilakukan KTT Pembangunan Berkelanjutan
[ World Summit on Sustainable Dvelopment (WSSD) ] di
Johannesburg yang menghasilkan Agenda 21, yang kemudian menghasilkan
kesepakatan rencana tindak kegiatan yang disepakati dunia untuk memecahkan
masalah lingkungan dan pembanguna dengan fokusnya yaitu air, energi, kesehatan,
pertanian, dan keanekaragaman hayati harus peduli terhadap lingkungannya.
4 Variable yang Harus Dipertimbangkan Oleh Pengusaha dalam Memilih Lokasi Pabrik
1. Tenaga Kerja
Pastikan terdapat tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dari segi pendidikan, kemampuan, skill, minat, dan sebagainya dengan harga yang mampu dan bisa dibayar perusahaan. Adanya pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kinerja para pegawai / buruh.
2. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku sangat vital dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Semakin dekat pada sumber bahan baku akan semaking menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi.
3. Letak Pasar atau Konsumen yang Dituju
Untuk produsen barang kebutuhan sehari-hari akan sangat menguntungkan jika berada tidak jauh dari target market yang dibidik. Biaya dapat dipangkas dari cost pengiriman produk atau barang.
4. Sarana dan Prasarana
Pastikan hal-hal mendasar yang menunjang kegiatan bisnis dapat tersebia secara terus-menerus seperti listrik, air, jalan, transportasi, perumahan, dan lain sebagainya
Pastikan terdapat tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dari segi pendidikan, kemampuan, skill, minat, dan sebagainya dengan harga yang mampu dan bisa dibayar perusahaan. Adanya pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kinerja para pegawai / buruh.
2. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku sangat vital dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Semakin dekat pada sumber bahan baku akan semaking menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi.
3. Letak Pasar atau Konsumen yang Dituju
Untuk produsen barang kebutuhan sehari-hari akan sangat menguntungkan jika berada tidak jauh dari target market yang dibidik. Biaya dapat dipangkas dari cost pengiriman produk atau barang.
4. Sarana dan Prasarana
Pastikan hal-hal mendasar yang menunjang kegiatan bisnis dapat tersebia secara terus-menerus seperti listrik, air, jalan, transportasi, perumahan, dan lain sebagainya
Variable- variable tersebut patut diperhitungkan dalam memilih
lokasi tempat usaha bisnis kita. Karena mengacu pada efisiensi pada biaya
operasi, kemempuan bersaing dan harga produk baik barang maupun jasa. Dan cara
memilih lokasi tempat usaha harus memperhitungkan dengan matang.
Informasi yang dapat Diambil dari Laporan Akuntansi Baik Oleh:
- Pemilik (Owner): pemilik
perusahaan selalu ingin mengetahui apakah bisnisnya berjalan dengan baik
atau tidak. pemilik perlu mengetahui posisi keuangan, melihat investasi,
membandingkan jumlah rekening dengan periode sebelumnya dan prospek
perusahaan di masa yang akan datang serta hasil yang dapat dicapai oleh
perusahaannya.
- Kreditur: informasi akuntansi diperlukan oleh kreditur sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam pemberian kredit. Berdasarkan informasi
akuntansi tersebut, lembaga pemberi kredit (misalnya Bank) dapat
memastikan tentang besarnya kredit yang akan diberikan. Hal ini sangat berkaitan
dengan kemampuan perusahaan dalam membayar atau mengembalikan pinjaman
beserta bunganya.
- Pengelola (Manajer): perusahaan itu sendiri. Informasi akuntansi diperlukan
oleh manajer guna mengetahui kemajuan perusahaan yang dikelolanya sehingga
manajer dapat merencanakan suatu tindakan di masa depan yang lebih pasti
dan terukur.
- Pemerintah: informasi akuntansi diperlukan oleh pemerintah sebagai dasar prediksi dan penetapan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan ke kas negara sebagai sumber pendapatan negara.
Pentingnya Laporan Akuntansi dalam Fungsi Manajemen Sebuah Perusahaan
Laporan
keuangan menjadi salah satu hal terpenting agar bisnis perusahaan tetap
berjalan dengan baik. Sebuah laporan yang tidak rapi akan memberikan beberapa
masalah seperti masalah besar terkait pelaporan pajak atau kebocoran aset yang
sangat merugikan. Laporan keuangan berguna untuk melindungi aset perusahaan
dari kebocoran maupun kecurangan.
Jika
perusahaan sudah memiliki laporan keuangan yang lengkap, tentu banyak manfaat
yang dirasakan. Manfaat utama adalah pengambilan keputusan menjadi lebih tajam
dan berkualitas. Laporan keuangan ini menyediakan informasi yang penting bagi
pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, serta budgeting dan
kontrol internal termasuk pengendalian
internal dalam audit. Jika informasi keuangan telah akurat, maka
pengelola bisa mengambil keputusan dengan bijaksana berdasarkan data-data yang
dimiliki. Laporan keuangan yang baik dan
tersusun rapi sesuai jenis jenis akuntansi keuangan lebih memudahkan manajemen untuk mengelola keuangan
perusahaan.